Thursday, October 13, 2011

Kafein dan Kehamilan

Dalam keadaan hamil sangatlah penting untuk memastikan bahwa anda dan bayi dalam keadaan sehat dan kuat. Meskipun sulit, inilah saatnya melepaskan semua kebiasaan buruk, seperti merokok dan konsumsi alkohol. Demikian juga dengan makanan dan minuman yang mengandung kafein. Meskipun anda mungkin sulit untuk melepaskan kebiasaan minum secangkir kopi di pagi hari, kafein telah dikaitkan dengan sejumlah resiko kehamilan. Jika dikonsumsi dalam dosis tinggi, kafein bahkan telah dikaitkan dengan angka peningkatan keguguran.


Apa itu kafein?
Meskipun banyak dari kita tidak menyadarinya, kafein sebenarnya adalah obat bius, seperti juga nikotin dan alkohol. Kafein juga mengakibatkan kecanduan, itu sebabnya mengapa begitu banyak orang menginginkan kopi dan minuman cola.
Kafein, yang juga dikenal sebagai guareine dan mateine, adalah zat alami yang ditemukan di sejumlah tanaman, kacang-kacangan dan biji-bijian. Bertindak sebagai stimulan pada sistem saraf pusat kita, dan diserap dalam aliran darah hanya dalam waktu 15 menit setelah dikonsumsi. Ketika diserap dalam jumlah besar, kafein dapat menyebabkan berbagai reaksi fisik yang merugikan.

Dimana kafein ditemukan?
Sebagian besar dari kita menghubungkan kafein dengan teh dan kopi, namun kafein juga ditemukan dalam sejumlah makanan dan minuman, termasuk diantaranya :
  • Cola
  • Coklat panas
  • Coklat
  • Berbagai macam kacang-kacangan
  • Kafein juga ditemukan dalam obat tertentu, terutama obat untuk sakit kepala dan beberapa suplemen diet.
Apa pengaruh kafein ?
Jika anda merasa gelisah setelah mengkonsumsi banyak kopi atau teh, memang ada alasan yang bagus yang menyebabkan semua itu. Kafein dapat menyebabkan sejumlah efek samping fisik yang meliputi :
  • Peningkatan denyut jantung
  • Peningkatan tekanan darah
  • Peningkatan produksi keringat
Kafein juga bertindak sebagai diuretik. Ini berarti bahwa hal itu menyebabkan tubuh kehilangan cairan, yang membuat anda mengalami dehidrasi dan kelelahan. Jika tubuh terlalu banyak menyerap kafein, ada kemungkinan masuk kategori "overdosis kafein", dapat menyebabkan gejala mual dan pusing kepala ringan serta masalah pernapasan.


Efek kafein pada bayi
Kafein dianggap menimbulkan resiko tertentu selama kehamilan. Meskipun terjadi perdebatan berapa banyak jumlah kafein yang dapat diterima selama kehamilan, ada bukti yang menunjukkan bahwa berapapun jumlah kafein dapat menyebabkan efek fisik pada janin. Hal ini karena kafein melewati plasenta dan diserap oleh janin. Bagi orang dewasa kafein dapat cepat diurai oleh zat kimia yang terdapat dalam tubuh. Tetapi, bagi janin yang sedang berkembang hal ini tidak dapat dilakukan dengan baik. Ini berarti kafein akan disimpan dalam darah untuk waktu yang cukup lama, dan dapat membahayakan tubuh bila penumpukan kafein semakin banyak.

Kafein juga mempengaruhi aspek-aspek lain dari kesehatan janin. Hal ini dapat diketahui dari peningkatan detak jantung dan gerak bayi dalam rahim. Karena kafein bersifat diuretic (cenderung meningkatkan sekresi dan keluarnya air seni) , hal ini dapat mempengaruhi janin dalam menerima nutrisi. Konsumsi kafein dapat
menyebabkan tubuh kurang maksimal dalam menyerap zat besi dan kalsium dari makanan, hal ini akan berpengaruh bagi perkembangan janin.

Kopi dan keguguran
Penelitian terbaru telah difokuskan pada efek dari konsumsi kopi selama masa kehamilan. Sebuah studi skala besar di Denmark yang telah melakukan survei terhadap 80.000 wanita hamil dan asupan kopi mereka. Studi ini menemukan bahwa wanita yang minum kopi dalam jumlah besar selama masa kehamilan cenderung mengalami keguguran. Wanita yang minum lebih dari 2 cangkir kopi sehari memiliki resiko keguguran lebih sedikit, sementara mereka yang minum 8 cangkir atau lebih mengalami peningkatan resiko keguguran sebesar 59% . Hal inilah yang menyebabkan sangat penting untuk memperhatikan asupan kafein selama masa kehamilan.

Menariknya, studi Denmark menemukan resiko keguguran terbesar disebabkan oleh kopi. Sedangkan makanan dan minuman berkafein lainnya tidak menunjukkan kenaikan yang signifikan secara bersamaan, yang menyebabkan peneliti percaya bahwa zat kimia lain yang terkandung dalam kopilah yang mungkin berperan penting dalam menyebabkan keguguran.


Berapa jumlah kafein yang dikatakan terlalu banyak?
Sebagian besar dokter menyarankan untuk menghilangkan semua makanan dan minuman berkafein dari diet kehamilan. Namun, beberapa wanita hamil merasa hal ini sangat sulit, terutama karena banyak sekali makanan yang mengandung sejumlah kecil kafein.Jika memang sulit, mengkonsumsi makanan atau minuman berkafein sesekali, mungkin tidak akan tidak akan banyak bedanya bagi kesehatan janin. Namun, penting untuk diketahui bahwa kafein menimbulkan resiko bagi janin terutama dalam jumlah besar, sehingga berusahalah untuk mengurangi asupan kafein.

Tips mengurangi asupan kafein
Seperti halnya merokok dan minum minuman keras yang sulit dihentikan, demikian juga dengan menghilangkan kafein dari diet harian. Karena kafein juga bersifat adiktif (kecanduan). Berikut adalah tips tentang cara untuk mengurangi asupan kafein dan memastikan ibu dan janin akan tetap sehat selama masa kehamilan.
  • Mengurangi minum kopi secara perlahan-lahan. Jika langsung dihentikan sama sekali akan mengakibatkan gejala seperti sakit kepala dan mual,
  • Coba untuk menganti minuman berkafein dengan non kafein seperti kopi tanpa kafein.
  • Latihan secara teratur dapat membantu melawan efek samping dari penghentian konsumsi kafein, seperti sakit kepala dan mual-mual.
  • Minum banyak air putih dapat membantu mengurangi rasa ketagihan dan kelelahan.
Sumber : epigee

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...